Memahami Deformasi: Pengertian, Jenis, dan Contoh di Dunia Teknik Sipil
Deformasi adalah singkatnya perubahan bentuk akibat gaya. Pelajari jenis-jenis deformasi dan penerapannya pada monitoring infrastruktur seperti bendungan dan jembatan dibawah ini!
Deformasi adalah perubahan bentuk, posisi, atau volume suatu material ketika dikenai gaya dari luar. Dalam konteks rekayasa sipil, deformasi penting untuk dipantau karena bisa menandakan kerusakan struktur seperti pada bendungan, terowongan, atau jembatan.
Menurut US Geological Survey, deformasi juga mencakup perubahan geometri permukaan bumi akibat tekanan tektonik, yang konsepnya relevan untuk infrastruktur di daerah rawan gempa atau longsor.
Jenis-jenis Deformasi
Dilansir dari The Encyclopedia, setidaknya ada 4 jenis deformasi yang patut #SobatSTESY waspadai!
1. Deformasi Elastis

Ilustrasi deformasi elastis yang bersifat dapat dibalikkan kembali. (Sumber: Sciencedirect/A.Ikai)
Deformasi tipe ini bersifat sementara. Jika gaya dihentikan, material kembali ke bentuk semula. Deformasi tipe ini umumnya terjadi pada material logam atau tanah dengan elastisitas tinggi.
2. Deformasi Plastik

Ilustrasi deformasi plastik yang terjadi pada tubuh bendungan. (Sumber: MDPI/Yan Su)
Pada tipe ini, material mengalami perubahan bentuk secara permanen. Jenis deformasi ini tidak dapat dibalikkan hanya dengan menghilangkan gaya yang diterapkan.
Fenomena deformasi tipe ini umum ditemukan pada struktur beton atau tanah setelah menahan beban besar seperti di lingkungan bendungan atau lereng.
Deformasi plastik ditandai dengan berbagai karakteristik yang meliputi:
- Terjadi setelah batas elastis terlewati
- Memiliki fase strain hardening (penguatan akibat regangan),
- Diikuti necking (penyempitan),
- Nantinya akan berakhir ke fase fracture (patah total)
3. Fase Deformasi Fraktur

Grafik jenis deformasi dimana fraktur adalah fase akhir yang mengindikasikan kegagalan struktur material. (Sumber: Website/The Encyclopedia)
Kondisi ekstrem ini terjadi ketika material tidak mampu lagi menahan gaya dan akhirnya retak atau patah. Hal inilah yang kemudian memicu kegagalan total struktur. Karakteristiknya:
- Terjadi saat gaya yang diterapkan melebihi kekuatan maksimum material
- Didahului akumulasi tegangan secara bertahap
- Semua material bisa mengalami fracture jika diberi gaya yang cukup besar
Monitoring Deformasi Dengan Telemetri

Perangkat telemetri Automatic Deformation Recorder (ADR) dari Beacon Engineering untuk membantu monitoring deformasi. (Sumber: Dokumentasi Beacon Engineering)
Untuk menghindari kegagalan tersebut, monitoring deformasi infrastruktur penting dilakukan. Monitoring tersebut membantu tim proyek mengetahui lebih awal adanya potensi pergeseran atau tekanan berlebih.
Perangkat seperti Automatic Deformation Recorder (ADR) menjadi solusi praktis untuk pemantauan otomatis dan real-time. Data ini bisa divisualisasikan untuk mempermudah pemahaman teknis oleh berbagai pihak.
Kelebihan Monitoring Deformasi dengan Telemetri
- Minim Intervensi ke lapangan
- Akurasi lebih tinggi (minim error)
- Visualisasi data lebih lengkap
- Pemantauan realtime dan online
Teknik pengukuran deformasi yang kompleks jadi lebih mudah bukan? Ingin sistem monitoring deformasi otomatis yang langsung bisa dibaca di HP dan aman untuk proyek strategis? Kami siap bantu hari ini!
***
Sumber gambar cover Freepik/starline